close
TRIO4D

Jumat, 23 Maret 2018

Misteri Kola Superdeep Borehole, Lubang Paling Dalam di Muka Bumi


BABE TB – The Kola Superdeep Borehole, atau yang juga dikenal dengan sebutan ‘Door to Hell’ (pintu ke neraka) merupakan adalah titik artifisial terdalam di Bumi. Jika melihat foto di atas, Anda mungkin merasa tidak ada yang spesial dengan foto tersebut. Padahal, di bawah tutup besi yang berkarat tersebut terdapat lubang buatan terdalam di bumi. Lubang yang berdiameter kurang dari 23 sentimeter di Murmansk, Rusia ini mencapai kedalaman 12 kilometer ke kerak bumi.
Setelah 26 tahun menggali, para ilmuwan menjelajahi lubang itu, dan apa yang mereka temukan melampaui apa yang pernah mereka bayangkan. Kola Borehole terletak di Murmansk Oblast, Rusia. Setelah mencapai 12.262 meter atau 40.230 kaki jauh di tahun 1989, Kola Superdeep Borehole menjadi titik terdalam di Bumi. Hal ini membuat Kola Borehole lebih dalam dari pada titik terdalam samudera, Palung Mariana—yakni sekitar dua kilometer lebih dalam.
Sejak Perang Dingin
kisah Kola Superdeep Borehole dimulai pada tahun 1960-an saat Amerika Serikat dan Uni Soviet terlibat perang dingin dan berlomba-lomba dengan teknologi. Kendati yang lebih disorot adalah perlombaan ke luar angkasa, namun kedua negara ini juga bersaing untuk menggali lubang terdalam di dunia.
Di Amerika Serikat, proyek pengeboran tersebut dilakukan di pesisir Pasifik Meksiko dengan nama Project Mohole. Untuk pertama kalinya di dunia, tim peneliti AS berhasil menembus laut sedalam 3.600 meter dan terus mengebor hingga 183 meter di bawah dasar lautan. Keberhasilan ini membuktikan bahwa pengeboran minyak di lautan dapat dilakukan. Namun, sayangnya pendanaan terhadap proyek tersebut dihentikan pada tahun 1966 tanpa alasan yang jelas.
Di lain pihak, para peneliti Uni Soviet yang mendengar adanya Project Mohole di AS pun langsung tak mau kalah. Mulai dari era 1970-an hingga 1994, mereka mengebor di semenanjung Kola yang terletak di ujung utara Rusia dan menciptakan lubang terdalam di dunia yang dinamakan Kola Superdeep Borehole.

Beragam Misteri Kerak Bumi yang Terkuak


ide awal dari penelitian ini dilakukan setelah para ilmuwan menyadari bahwa pengetahuan kita tentang apa yang ditemukan di luar planet Bumi dan luar angkasa adalah jauh melampaui pengetahuan kita tentang apa yang ditemukan di bawah kerak bumi.
Semuanya kemudian terbayarkan setelah serangkaian penemuan demi penemuan menguak berbagai misteri kerak bumi selama eksplorasi lubang bor. Dari lubang tersebut, para peneliti mempelajari berbagai hal menarik mengenai bumi seperti tidak adanya transisi dari granit ke basalt dari tiga ke enam kilometer di bawah permukaan bumi.
Sebelumnya, para ilmuwan geologi yang menggunakan gelombang seismik untuk menganalisa kerak bumi menduga adanya jenis batu baru pada kedalaman tersebut. Namun, para peneliti proyek Kola hanya menemukan lebih banyak granit pada kedalaman tiga hingga enam kilometer. Ternyata, perubahan yang dideteksi sebelumnya bukanlah perubahan jenis batu, melainkan perubahan susunan kimia dan mineral (metamorfik) pada granit.
Lebih mengejutkannya lagi, para peneliti juga menemukan air di dalam Kola Superdeep Borehole. Berbeda dengan air tanah, air tersebut berasal dari atom hidrogen dan oksigen yang dikeluarkan oleh batu granit karena tekanan yang luar biasa.
Pada 31 Mei 2014, Bryan Nelson dari Mother Nature Network melaporkan, penemuan yang paling luar biasa dari proyek ini adalah fosil plankton mikrokopis berusia 2 miliar tahun pada batu yang terletak enam kilometer di bawah tanah. Mikrofosil tersebut berasal dari 24 spesies kuno yang dibungkus dengan senyawa organik dan mampu bertahan di bawah tekanan dan temperatur ekstrim di bawah tanah.
Namun, misteri terakhir yang diungkap oleh para peneliti Kola Superdeep Borehole pada tahun 1994 menjadi paku pada peti mati proyek tersebut. Begitu pengeboran mencapai kilometer ketiga di bawah tanah, perubahan temperatur meningkat secara tiba-tiba dan pada titik terdalamnya di kilometer ke-12, temperatur mencapai 180 celcius.
Temperatur tersebut melebihi perkiraan para peneliti sehingga membuat mesin pengebor rusak. Akhirnya, proyek ini resmi ditutup pada tahun 2005. Dan kini, yang tersisa dari lubang terdalam di dunia hanyalah tutup besi karatan yang terbengkalai.

0 comments:

Posting Komentar