Sabtu, 21 September 2019 05:44 WIB
M Taufiq Husen, seorang tersangka diduga Anggota KKB yang kini diamankan di Mapolres Bireuen.
Laporan Wartawan Serambi, Yusmandin Idris
BABE TB - BIREUEN - M Taufiq Husen (40), pria yang satu mobil dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Abu Razak dan kawan-kawan, mengaku dirinya tak terlibat dalam kelompok ini.
Seperti diketahui kelompok ini terlibat baku tembak dengan polisi di kawasan Keude Tringgadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) malam.
M Taufiq ada di dalam mobil tersebut, tetapi ia selamat, tak seperti Abu Razak dan dua teman lainnya yang meninggal di lokasi kejadian.
Barang bukti yang disita dari KKB sebelum dan sesudah kontak tembak.
Ia mengaku diajak naik mobil itu oleh pimpinan kelompok ini Abu Razak dan kawan-kawan.
M Taufiq Husen adalah warga Desa Ie Rhob Baha Lueng, Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.
Saat kejadian ia dalam mobil di bangku belakang.
Saat kejadian penembakan ia langsung tiarap, setelah reda, ia buka pintu turun sambil merayap ke jalan dan diamankan anggota polisi.
Foto saat Abu Razak jadi DPO semasa hidupnya
"Saat dalam mobil saya duduk di bangku belakang, ada suara tembakan saya tiarap, dan kemudian merayap turun," kata M Taufiq kepada Serambinews.com di Mapolres Bireuen, Jumat (20/9/2019).
Ketika ditanya mengapa dia bisa berada dalam mobil tersebut, M Taufiq yang beristrikan Mursyidah (35) dan sudah memiliki dua orang anak mengaku, dirinya hanya penebang kayu di kawasan hutan Simpang Mamplam maupun Batee Iliek.
"Saya penebang kayu, disuruh sejumlah orang dan ada ongkos yang belum dibayar Rp 1 juta," ujarnya.
Taufiq menceritakan keberadaannya dalam mobil itu, awalnya ia mengaku diajak sejumlah orang di antaranya ada AR untuk pergi ke Desa Berandeh, Lueng Putu ke rumah Amni.
Oleh karena itu, M Taufiq naik mobil dan ia juga masih ada uang ongkos tebang kayu dari Amni yang belum dibayar Rp 1 juta, sehingga M Taufiq mengaku ikut
Taufiq menjelaskan, kelompok AR ada usaha lahan jernang di kawasan hutan dan Amni termasuk salah seorang taoke kayu dan jernang.
"Maka kami berangkat dari Buket Cerana singgah ke Batee Iliek sebentar. Kemudian ke rumah Amni di Lueng Putu. Dalam perjalanan ke Lueng Putu, Amni sebagai sopir. Sedangkan lainnya di samping Amni, bagian tengah dan saya di belakang," cerita Taufiq.
Dalam perjalanan itulah setiba di kawasan Trienggadeng dan ia tidak ingat sekitar jam berapa terjadilah aksi tembak tersebut.
Aparat Ditreskrim Polda Aceh bersama anggota Polres Pidie, Kamis (21/5) mengevakuasi jasad anggota kelompok Din Minimi, Yusliadi bin Rusli (27) alias Mae Pong yang tertembak dalam kontak tembak antara TNI/Polri dengan kelompok bersenjata tersebut, Rabu (20/5) pukul 23.30 WIB di Desa Bayu Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie. Dalam peristiwa itu tiga orang tewas.
Menjawab media saat ditanya kapan mulai kenal dengan kelompok tersebut, M Taufiq mengaku sudah satu bulan.
M Taufiq kembali mengatakan bahwa dirinya diajak untuk menebang kayu.
"Saya bukan anggota kelompok tersebut, saya hanya diajak bersama mereka," ujarnya.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK mengatakan, M Taufiq seorang tersangka yang selamat dalam insiden tersebut.
Menyangkut sejauh mana keterlibatan dalam KKB, Kapolres menyebutkan, informasi awal M Taufiq sebagai salah seorang pengawal KKB apabila turun ke kota.
"Informasi awal ia sebagai pengawal dan saat kejadian sedang bersama mereka dalam satu mobil," ujarnya.
Tim penyidik akan memeriksa tersangka dan melakukan cros chek sejauh mana keterlibatan dia dalam kelompok tersebut.
TRIO4D - BANDAR TOGEL - TERSPORTIF - BONAFIT - AMAN - TERPERCAYA
+ Bonus Deposit New Member 10%
+ Bonus Deposit 2%
+ Bonus Hadiah Hiburan 3D 4D Prize 2 & Prize 3
+ Bonus Referal 1 % ( Seumur Hidup )
+ Tersedia Lomba 3D & 2D Berhadiah Total 1 Juta Rupiah
Link Alternatif
💻 Versi PC
📱 Versi Android
0 comments:
Posting Komentar