BABE TB - MUNCULNYA sejumlah oknum Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) nakal sontak membuat masyarakat menaruh curiga akan kualitas BBM (bahan bakar minyak) yang beredar. Bahkan rasa curiga kerap terjadi ketika melihat warna BBM yang berbeda-beda.
Salah satu yang sangat dicurigai adalah warna Pertamax dengan Research Octane Number (RON) 92 berkelir biru, sedangkan Pertalite RON 90 berwarna hijau.
Menanggapi hal tersebut, Commercial Fuel Marketing PT Pertamina Indra Pratama menyatakan, warna pada BBM bukan properties utama untuk menentukan kualitas.
“Warna itu hanya indikator untuk secara visual menginspeksi. Jadi kita bisa manarik kesimpulan secara awal. Bagaimana cara kita tahu secara persis itu Pertamax? Paling sederhananya melakukan uji berat jenis,” ungkap Indra saat ditemui di acara Mitos dan Fakta Seputar BBM dan Pelumas di Bogor, Jawa Barat, Senin (26/3/2018).
Dia menyatakan, setiap hari SPBU melakukan pengujian terhadap kualitas dari BBM, untuk memastikan tidak adanya zat atau cairan lain. Karena itu, pengujian ini dilakukan agar mengetahui berat jenis hingga suhu perbandingan saat pengiriman.
Untuk implementasinya, kata Indra, sangat sederhana yaitu hanya menggunakan bejana atau alat ukur, termometer dan hidrometer.
“Kemudian masukkan satu liter BBM ke dalam alat ukur. Nanti termometer dan hidrometer dimasukkan ke bejana satu liter, dia akan bergerak pada satu titik, biasanya nanti akan terlihat naik turun,” katanya
“Di SPBU juga ada tabel standar untuk mengetahui jenis-jenis BBM, dan properties BBM itu berbeda-beda. Nah di situ akan bisa disimpulkan, angkanya berapa dan berat jenisnya,” ucap Indra.
Lain halnya jika konsumen ingin melakukan pengecekan lebih detail, termasuk kadar oktan. Maka hal itu harus dilakukan di laboratorium.
“Jadi kita tidak bisa mengambil kesmpulan bahwa BBM berkualitas itu baik atau tidak berdasarkan inspeksi visual terhadap warna. Nah ini adalah mitos yang selama ini beredar,” terangnya.
Namun kata Indra, jika membeli BBM di luar SPBU seperti di pengecer bahkan Pertamini, maka hal tersebut di luar tanggung jawab Pertamina.
0 comments:
Posting Komentar