Peristiwa viral di sosial media yang sempat menghebohkan masyarakat
Kasus pemotongan nisan berlambang salib yang terjadi di Yogyakarta, sempat membuat heboh masyarakat sekitar yang akhirnya menjadi viral. Dilansir dari kumparan.com, hal itu terjadi pada makam Albertus Slamet Sugihardi di Pemakaman Umum Jambon, Purbayan RT 53 RW 13, Kotagede, Yogyakarta.
Alhasil, peristiwa itu kemudian menjadi bahan pembicaraan hangat dan virak di sosial media. Ada banyak pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat dalam menyikapi hal tersebut. Khususnya terkait tentang sikap toleransi dan simbol-simbol keagamaan. Seperti apa peristiwa itu terjadi? Simak ulasan berikut.
Pemeluk agama nasrani dikebumikan di komplek pemakaman muslim
Peristiwa ini berawal dari mendiang Albertus Slamet Sugihardi, seorang pemeluk Nasrani yang hendak dikebumikan di komplek pemakaman umum Jambon, Purbayan RT 53 RW 13, Kotagede, Yogyakarta. Dilansir dari news.detik.com, niatnya tersebut awalnya membuat warga sekitar keberatan karena wilayah tersebut mayoritas merupakan makam muslim. Setelah akhirnya diperbolehkan, ada beberapa syarat agar Slamet bisa dikebumikan di sana.
Kesepakatan warga setempat yang melarang adanya simbol-simbol agama
Setelah diizinkan, mendiang Slamet akhirnya bisa dimakamkan di kompleks tersebut dengan beberapa syarat. Sumber dari news.detik.com menuliskan, warga dan keluarga bersepakat tidak ada simbol salib dan prosesi ibadat di areal makam. Alhasil, pihak keluarga yang terlanjur membawa sebuah nisan berbentuk salib dari bahan kayu, kemudian dipotong sesuai perjanjian yang ada. “Pemotongan salib itu atas kesepakatan warga dengan keluarga almarhum,” ujar Bedjo Mulyono yang merupakan mantan Ketua RW 13 sekaligus tokoh masyarakat Purbayan Kotagede
Nisan bertanda salib yang akhirnya dipotong dengan izin dari pihak keluarga
0 comments:
Posting Komentar